Tuesday, August 16, 2016

Catatan Perjalanan Anak Udik di Singapura (2)

Day #2 part 2

12/ Selesai ngabisin semangat dan tenaga di USS, kunjungan kami selanjutnya adalah China Town! When sipits met other sipits! Hahaha. Isi tenaga dulu, dengan isi perut. Sayangnya saya sudah duluan isi perut dengan makan sandwich Subway. Jadi di Maxwell Food Court, saya lebih milih menikmati buah segar (gaya bangeeet ke negri orang makan buwah!), jus manga-pisang, dan nyobain es serut durian dan kacang merah. Saus duriannya top. Lanjutlah perjalanan kami ke China Town Complex, di mana banyak tempat makan, plus toko-toko jualan oleh-oleh. Sesuai saran teman saya, makin masuk ke dalam, makin rame dan murah. Intinya kudu rajin compare harga toko yang beda. Buat pribadi, saya beli kalung dengan bandul yang diukir (kurang kerjaan). Toko yang jual oleh-oleh bahan babi sudah tutup (buka pun saya gak minat beli, haha). Di ujung jalan, kata temen, ada toko jualan sex toys, cuman iseng nonton etalasenya. Gak berani masuk, ntar takut kalau saya langsung keluar tanduknya. Sebenernya ada banyak tempat bagus lain di China Town, sayang kami sudah terlalu larut datang ke sana. Next time, lah.

China Town

13/ Hari sudah malam. Kaki sudah minta dipijit. Sayang saya ndak berani coba massage di China Town. Pulang lah kami naik bus, bukan MRT. Pengalaman pertama naik bus di Singapore. Nyaman, dan thank God, kami dapat tempat duduk. Mandi. Wi-Fi-an. Dan tidak bisa tidur sampai jam satuan, karena kaki terlalu pegal. Dang.


Day #3

14/ Rencana hari ini: Li'l India, Bugis, Merlion, dan Gardens by the Bay. Sarapan pagi saya? Lagi-lagi roti Subway yang sudah beli duluan, awalnya beliin buat diicip para cewek, tapi mereka sudah kenyang malam sebelumnya.

Little India, and Arab Street

15/ Kami bertolak ke Little India. Kampungnya para orang India di Singapura. Katanya tidak sebersih area lain, tapi tetep terhitung bersih, lah. Sepanjang jalan, banyak yang jual perhiasan. Mampir satu toko oleh-oleh, yang jual malah orang China. Lol. Saya suka arsitekturnya yang unik. Warnanya cerah-cerah. Tujuan di Little India: pusat oleh-oleh (lagi-lagi), Mustafa Centre, yang sudah di-suggest beberapa pendahulu juga. Saya eneg dengan browsing oleh-oleh. So, saya memutuskan untuk berkeliaran keluar. Misah dari rombongan.

16/ Dengan polosnya, saya memberanikan diri jalan (cukup jauh), ke Arab Street, yang di-suggest peta wisata sebagai point of interest terdekat. Kelihatan di peta sih, jarak antara Mustafa Centre ke Arab St. deket. Padahaaal, jauuuh. Kampr*t. Tapi, saya menikmati pemandangan dan arsitektur bangunan di sana (maksain diri lihat sisi positifnya). Nemu Gereja Our Lady of Lourdes (unik, karena budaya Katholik dan India bertemu), Sultan Mosque, dan Malay Heritage Centre. Cuman bisa ambil foto saja disana. Janjian balik di Mustafa Centre, jam 12.30, dan saya molor sepuluh menit (dibelain lari-lari karena salah perkiraan waktu plus nyasar, cuy!). Saya sudah ditungguin, dicari-cari, plus sedikit diomelin. LOL. Semacam bloon kenapa dari awal ga ke utara Li'l India aja, ada City Square Mall, daripada jauh-jauh ke Arab St. Tapi worth visiting lah, untuk cuci mata.

Sultan Mosque, and Bras Basah

17.1/ Rombongan memutuskan untuk pergi ke Bugis, katanya pusat oleh-oleh yang lain. Saya minta ijin pisah dari rombongan, selera saya beda: cari buku bekas. Target saya ke Bras Basah. So, berangkat lah saya naik MRT sendiri (pura-pura) sebagai solo traveller. Nyasar? Iya. Ternyata gak segampang itu baca peta (or, sayanya yang emang parah navigasinya). Kecapean kakinya. Duduk sejenak, baru nyadar saya duduk di depan gereja, pas bubaran ibadah juga. Ada tante-tante muda yang lagi dorong emak-emak di kursi roda ikutan duduk di samping saya. Di tengah kelelahan, saya nanya ke dia arah ke Bras Basah Complex, dan jawabannya yang simpel en sederhana tapi attentive banget (mikirin jalan pintas terdekat setelah ngusulin jalan utama yang cukup ribet), bikin hati mak nyes. I thanked her.

17.2/ Saya meluncur ke BB Complex. Nemu lah Evernew Book Store. Surganya buku (bekas)! D*mn. Banyak pilihan. Cukup lama juga milih-milih bukunya. Nemu banyak judul bagus. Disana pengunjungnya kelihatan para kutu buku. LOL. I could have bought more books. Saya sadar diri budget dan bagasi terbatas. Saya juga baru kalau ada pilihan kios buku lain, setelah mau jalan balik. Ngelirik jam, masih ada sisa waktu sebelum janjian ketemu di penginepan dengan temen-temen, so saya duduk-duduk istirahat di luar National Library. Ndak masuk. Berasa agak kuat, saya lanjut balek naik MRT ke Novena. Pertama kalinya kartu EZ Link saya ditolak. Kena limit. Kudu top-up lagi, tapi saya milih beli single ticket dari Bras Basah ke Novena. Di tengah jalan, SMS masuk, ngabarin kalau rombongan lain lagi mau naik MRT, which means bakal telat balek, sejaman lagi. *tepok jidat* Nasib saya berakhir dengan duduk di depan pintu kamar penginepan, tanpa kunci masuk, mana pemilik penginepan di kontak juga lagi gak di rumah. Tapi saya terhibur wifi-an sambil telepon sohib yang di Aussie.

18/ Kami istirahat sebentar, sembari saya yang sudah berkeringat mandi dulu. Lanjut lah kami setelah itu ke Merlion. Belom afdol kalau belom foto sama patung singa itu. Seperti gambar ekspektasi-realita tujuan wisata lainnya, bejubel wisatawan. Ambil foto disana kudu pintar-pintar cari dan curi spot, sambil jaga etika gantian foto di spot yang bagus. Sekali juga diminta tolong njepretin foto turis lain. Puas foto-foto dengan patung singa, kami lanjut jalan sepanjang Jubilee Bridge, sambil menahan rasa cape, menuju The Esplanade untuk cari MRT Station-nya. Turun di stasiun Bayfront, dan lanjut lah kami ke Gardens by the Bay!

Merlion

Gardens by the Bay

19/ Gak bisa banyak foto-foto di GBTB, selain karena sudah mulai gelap, juga kami kecapean jalan. Saya dan cicik pacar, jalan-jalan ke area utara, cuman bisa lewat Cloud Forest dan Flower Dome, tanpa berani masuk, mengingat waktu dan budget terbatas. Balik ke tempat awal, ngumpul dengan yang lain. Passs banget ketika kami memutuskan mau keluar area GBTB (karena perut udah laper), ehhh, light-show-nya dimulai. Semua pengunjung langsung semangat dan rebahan di tanah begitu announcement di loudspeaker terdengar! Mulai lah kami menikmati pertunjukan lampu keren di malam itu. Jangan iri, ya!


A video posted by Daniel Kurniawan (@dankuur) on

20/ Kami cari makan malam. Bajet uang saku saya sudah terbatas. Sebenernya masih ada sisa, tapi gak mau abisin semuanya. Kalau bisa diirit, why not. Cari makan malam pun, kami bela-belain ke Orchard, masuk ke Mall Nge Ann City. Makan lah kami di food village di dalem mall itu. Lihat dompet masih ada dua lembaran $10 yang memang gak mau dipakai, plus beberapa lembaran $2, dan beberapa koin. Kepake tiga lembar buat beli makan, pork. Abis makan, muter, lihat ada bakpao jumbo harga $4, tapi nahan diri biar bisa ngirit. Di kios lain, ngiler lihat es serut buah. Akhirnya gak tahan, beli es serut mangga! Terus keinget, daripada repot, sekalian beli bakpao buat breakfast besok paginya. Meluncur ke kios bakpao, ehhh, kiosnya sudah tutup! LOL. Hahaha.

21/ Kami lanjut jalan pulang, naik bus. Pisah dengan teman yang sudah jadi guide kami selama tiga hari itu. Thank you, Yoel! Kami bertujuh berakhir dengan menghabiskan malam di satu kamar (dua malam sebelumnya kami pisah kamar), karena malam itu kami ngungsi, sementara kamar yang semula saya pakai sudah ganti dipakai tamu lain (kami dulunya telat bayar DP penginepan, jadi malam terakhir sudah keburu diambil orang). Packing-packing juga. Saya tetap berakhir dengan satu tas backpack, sementara temen-temen lain sudah penuh kopor dan tas tambahannya.

Day #4

22/ Tidak ada tujuan lain selain ke bandara. Sarapan, lagi-lagi, saya milih (lagi-lagi) makan roti Subway di airport. Hahaha. Ngabisin lembaran $2 dan beberapa koin. Abis sarapan, kami mutar-mutar area di terminal itu. Changi Airport itu keren! *ndeso* Beberapa teman beli wine dan minuman lain, saya cuman menemani saja. Pesawat kami delay 30 menit, jadi lumayan buat merilekskan kaki. Tidak banyak yang kami lakukan, selain main Social Tree (bisa buat main game rame-rame yang lumayan seru, dengan foto wajah kita nampang di screen gedhenya). Kami meluncur ke gate pesawat kami (lagi-lagi habis temen-temen mampir ke toko permen, untuk beli oleh-oleh). Pesawat terbang kembali ke Jogja. Liburan berakhir disana.



Total biaya liburan saya di Singapore? Bisa dilirik disini. Itu pengeluaran belum termasuk tiket pesawat dan oleh-oleh, yah! Sebenernya kalau mau irit, bisa berkurang $40 dolar untuk pengeluaran pribadi, macam beli kalung, magnet, dan buku bekas (*menghela napas*). Kalaupun next time datang kesini, gak ngunjungi USS pun, bisa ngirit $60 lagi! Sooo, budget ngiriiit, sebenernya bisa cuma $150-an untuk wisata di Singapore dengan cari spot-spot yang gratis. LOL

Well, saya bakal sedikit susah move-on dengan liburan ini. I know. Dan saya mengaggumi Kota Singa ini dalam cukup banyak hal. I'm gonna write about it later.

I'm gonna miss Singapore. Planning to come back? FOR SURE.
Masih banyak area gratis yang laik kunjung dan foto-foto di Kota Singa ini!

Thank you, Singapore!

Catatan Perjalanan Anak Udik di Singapura (1)

Tiga malam di Singapura sangat memuaskan untuk liburan saya tahun ini. Pertama kalinya saya bisa pakai frasa TGIF alias 'Thank God It's Friday', secara saya kerja enam hari seminggu.

So, berikut catatan perjalanan saya, anak udik (like what my friend called us) dari Magelang yang baru pertama kali ke luar negri, ke Singapura; saya sajikan catatan perhari, dan dalam bentuk penomoran. Siapa tahu bisa jadi ide buat pelancong lain. (Ini dengan pemikiran dan perencanaan budget seorang backpack; I guess it could have been cheaper.)


A photo posted by Daniel Kurniawan (@dankuur) on

Day #1

1/ Bandara Changi menyambut dengan hujan sesaat; spontan agak khawatir kalau rusak planningnya. Dan kami nyasar terminal bandara, cari-cari cek imigrasi yang bener. Not a big problem. Kami balik ke terminal asal, ke imigrasi, dan lanjut ke luar bandara. Oh, ya, tap water di bandara beneran bikin seger badan en hati yang capek. Eaaa. Makan siang di bandara dapet Chicken with Lemon Sauce, $6.5 sudah termasuk minum, lumayan lah ya. Btw, tentang tiket, kami sudah pesan setahun lalu. LOL.

2/ Untuk transportasi di Singapura, kami pakai EZ Link Card. Antrian pembelian Tourist Pass dan EZ Link berbeda, dan ini kali kedua kami salah alamat (setelah nyasar imigrasi terminal tadi). Kami mau beli EZ Link, tapi antri di Tourist Pass. Dan di akhir perjalanan, di hitung-hitung, mendingan pakai Tourist Pass. Duh. Kemana-mana, turun dari MRT/ Bus, ya jalan. Bener-bener latihan kaki.

3/ Sistem MRT dengan tapping kartu bikin mudah segalanya. Not a new thing juga sebenarnya, karena Jakarta juga sudah mulai begitu, kan. Jalan dari penginepan ke stasiun MRT terdekat lumayan bikin olah raga. Setiap rute terpampang jelas, baik di map maupun di papan informasi. No eating and drinking in MRT. Yes! Bersih dan nyaman lah (apalagi kalau dapat tempat duduk, instead of standing, haha)


4/ Kami dapat penginapan yang nyaman, bersih, dan murah. Untuk standar backpacker, di daerah Novena, persis depan bus station-nya. Mandi bisa air panas, kamar AC, ada dapur dan laundry, plus boleh pakai microwave untuk angetin sarapan. Free-Wifi, for sure! Uhuy. Oh, ya, teman-teman pada beli kartu telepon, saya 'ndak. Beneran menikmati detox sepanjang tiga setengah hari itu, tanpa banyak gangguan telepon, sms, atau chat masuk.

5/ Jam enam di Singapura masih terang benderang = jam lima di Jawa. Selisih satu jam lebih cepat. Jadi semacam susah, otak ini menyesuaikan diri, meski jam tangan sudah diubah.

6/ Karena masih awam dengan peta dan area Singapura, jadilah kami semacam nyasar sana-sini di sore-malam pertama. Tujuan awal setelah unpacking luggage di penginapan adalah Clark Quay, aslinya narget sampai ke Marina Bay. Nekat lah kami jalan, which was sooo tiring. Dan GPS HP-nya selalu gak well di area sini!

7/ Di tengah kelelahan dan kelaparan (sudah pk. 08.00), kami menghibur diri dengan foto-foto pemandangan sepanjang sungai di CQ, berharap dapat tempat makan murah, tapi cuma bisa ngiler lihat sepanjang jalan ada restoran (mahal-mahal). Kami nyasar ke hawker's food centre yang notabene udah gak operasional lagi. (Google) Map-nya belum update mungkin. Dan alhamdulilah, nemulah kami Chinese Food Court di ujung jalan! Murah-murah disono. Chicken Thai Style seharga $4,5 dan Ice Millo $2 bikin perut kenyang dan wajah sumringah.


8/ Kami masih lanjut ke The Float dan Helix Bridge. Menikmati pemandangan disana, sambil foto-foto dengan cahaya minim. Hiks. Saya terus self-reminding supaya gak keasikan foto-foto terus malah lupa menikmati momen dan pemandangan yang ada.

9/ Pulang ke penginapan, kaki sudah letooooy. Mampir Seven Eleven yang puji Tuhan buka 24 jam dekat dengan penginapan (setelah mendapati SevEl di MRT Station Novena sudah tutup). Sebotol A*ua ukuran gedhe disini $3, mahal kaaan? Ngapain juga beli A*ua disini!


Day #2

10/ Siap-siap ke USS. Kami bertujuh, bawa dua tas ransel saja. Tidak perlu bawa banyak amunisi, seperti saran beberapa pendahulu kami. Sarapan saya di Burger King di Novena. Sebenernya bisa beli roti lebih murah di Breadtalk atau SevEl terdekat sih. Sigh.


11/ USS! Rameeee pengunjung (ya, iya, lah, apalagi kami datang hari Sabtu!). (Btw, tiket lebih murah beli online lewat Klook). Setelah foto-foto di depan globe berputar yang mainstream jadi spot foto itu, masuklah kami. Dan langsung excited. Saya jadi anak-anak lagi! Teman kami (orang Indonesia yang kerja di Singapura) suggested lebih baik langsung ambil jalur ke kiri (mostly, pengunjung langsung belok kanan).

11.1/ Ride pertama kami di USS adalah Madagascar Boat Ride. Yah, lumayan menghibur. Antrian masih belum panjang. Begitu kami keluar, antrian sudah mengulaaaar. Nothing much we did there, lanjut lah kami ke area lain.


11.2/ Saya langsung usul, 'Kita ke The Lost World dulu!', yang notabene buka jam 11. Sambil nunggu lima belas menitan, kami foto-foto gate Jurassic Park yang terkenal dan ada patung T-Rex plus Spinosaurus. Begitu masuk, saya jadi makin sangat excited. I'm a biiig fan of Jurassic Park and dinosaurs. Dan theme song-nya dimainin di area itu sepanjang waktu. Jadi hati saya berdebar-debar tiap detik (lebay). Ride pertama kami, langsung ke JP Rapids Adventure. Beneran saya super excited menyusuri aliran sungainya, sambil menikmati efek yang ada. Basah? Iya, tapi gak parah banget. Lagian cepet kering karena naik Canopy Flyer yang seru (meski cuma satu-dua menit naiknya, hiks)! Saya sempetin beli hiasan magnet Jurassic World, for $8.


A photo posted by Daniel Kurniawan (@dankuur) on



11.3/ Ancient Egypt jadi tujuan selanjutnya. Dan, Revenge of the Mummy is a must! Beneran seru. Kudu dicoba, lah. Saya jejeritan sepanjang ride. Haha. Ndak banyak yang dilakukan disini. Foto-foto, iya. Treasure Hunters jeep ride-nya lagi ditutup karena maintenance. Kami balik ke Food Court area Jurassic Park buat makan siang. Selesai makan, sambil tunggu giliran teman-teman lain makan (antrinya panjaaaang, jadi better jangan kesini pas peak hour makan siang), menikmati pemandangan danau Lake Hollywood. Bisa foto-foto, sambil menikmati jejeritan roller coaster di seberang.

11.4/ Kami balik rute ke Far-Far Away. Area-nya Shrek, dkk. Kemudian memutuskan untuk berpisah, grup cowok dan cewek, karena grup cewek mau antri Puss in Boots' Ride. Sambil nungguin mereka antri dan naik atraksi, saya nonton live show-and-dance Puss in Boots and Kitty Softpaws. Menghibur. Kemudian nonton stand up comedy-nya Donkey (not really a live Donkey, tho; it's on big screen, but still entertaining). Cuman keluar di jam-jam tertentu dua show itu.

11.5/ Dari Far Far Away, lanjut ke Sci-Fi Centre, ngelewatin roller coaster Accelerator yang fenomenal itu. Gak jadi nyobain itu merah-biru roller coaster; lah, gimana lagi, antri 120 menit! Transformers Ride 3D Battle jadi tujuan utama di area Sci-Fi. Antre 60 menit! Doh! Dan menguuulaaarrrr parah. Tapi worth it. Satu temen tumbang, keluar dari emergency exit. Padahal tinggal sedikit panjang antrinya. Beberapa pengunjung lain juga gerah, dan anxious. Ride-nya? Super keren. Berasa banget mau dibanting jatuh dari gedung tingkat tingi.


11.6/ Kami sudah sangat capek. Kaki sudah letoy lagi. Jadi memutuskan lewat begitu saja area New York. Nonton sebentar live dance.  Keluar area USS, teman-teman lain beli coklat (Hersey, yang banyak pilihan flavors-nya, tapi lebih murah di Toko Mustafa, Li'l India) dan masuk ke Candilicious. Saya? Duduk saja, menunggu dan meredakan lelah, di taman depan. Our day at USS ended. Antri lagi, 30 menitan buat naik MRT balek ke seberang.

... to be continued.