Thursday, January 26, 2017

Buku Pertama 2017: Talk Like Ted [Ulasan Buku]

Salah satu resolusi 2017 saya adalah komitmen beli-dan-baca-sampai-tuntas buku baru. Dan buku yang sebenarnya tidak baru-baru amat, karena sudah beli dari akhir tahun 2016, dan sudah tuntas saya baca adalah Talk Like TED. Hore!

Bukunya sendiri saya beli dari Book Depository. Pengalaman pertama beli buku impor, dan free shipping, cuy! Semacam dag-dig-dug menunggu sampai akhirnya buku ini hadir juga sekitar tiga minggu dari tanggal laporan buku itu sudah dikirim dari UK. Belinya pas diskon dong, ya. 😀 Dan, iya, bukunya full dalam Bahasa Inggris.

Sudah lama saya kenal TED dan segitu banyaknya presentasi-presentasi yang inspiratif. Dan saya suka belajar baik konten yang dipresentasikan maupun gaya presentasi para nara sumber itu sendiri. Jadi, buku ini semacam kitab yang membocorkan rahasia di balik presentasi menarik TED.

Image result for Talk like TED

Carmine Gallo—seorang speaker, penulis, dan pembawa berita—mengupas sembilan kunci penting dari presentasi yang sukses di balik setiap nara sumber TED. Setelah membongkar rahasia presentasi Steve Jobs di buku sebelumnya, Gallo membahas kasus dan contoh yang diambil dari pengalaman presentasi para presenter TED maupun non-presenter TED dalam buku ini. Gallo ciamik menghubungkan contoh kasus dengan poin yang sedang dia tekankan. Dan variasi contoh presentasi TED yang diberikan pun cukup beragam tapi tidak membosankan untuk dibaca (mengingat saya makin kesini bukan penikmat narasi).

Semua diawali dengan satu pernyataan Gallo, "Ideas are the currency of the twenty-first century." Kita semua bertukar ide di jaman ini, dan itu sebabnya penting meng-upgrade diri supaya kita tahu bagaimana kita menyajikan ide kita sehingga orang lain entah percaya atau mengikut apa yang kita katakan,

Image result for Talk like TED

Kebayang pastinya ketika kita bisa mengikuti dengan atusias sambil mengangguk-angguk setuju, sesekali tertawa kecil karena materi yang disampaikan dibumbui humor. Dan pasti juga jelas terbayang pengalaman Anda ketika terduduk bosan, sesekali menguap, karena entah materi yang disampaikan tidak menarik atau gaya pembicara yang emang layak ditinggal pergi.

Buku ini cocok kalau Anda sedang belajar bagaimana presentasi dengan menarik tapi tetap bermakna. Semua dimulai dengan pentingnya berbagi passion. Menularkan passion itu sesuatu yang menyenangkan dan menggairahkan. Tapi itu juga harus dilengkapi dengan keterampilan bercerita, storytelling. Itu kunci kedua. Selain bercerita, Gallo mengingatkan pentingnya juga melibatkan emosi pendengar dalam kita presentasi secara lebih komunikatif layaknya kita sedang bercakap-cakap secara pribadi.

Tiga kunci selanjutnya berhubungan dengan orisinalitas dan kesegaran materi dan style pembawaan presenter. Bahkan untuk materi yang sama, perlu ada kesegaran dan hal baru yang disampaikan kepada audience. Gallo menekankan bahwa otak kita menggemari novelty, sesuatu yang baru, yang melegakan rasa ingin tahu kita. Selanjutnya, contoh-contoh bagaimana membuat pendengar merasa wow juga diulas. Jaw-dropping moments, istilah yang dipakai Gallo, momen yang bikin Anda melongo. Hal-hal menarik itu yang bakal teringat dan mengajak audiens tidak hanya berhenti sampai mendengar tapi juga bertindak. Tidak lupa unsur humor juga menjadi kunci penting. Siapa sih yang tidak suka tertawa dan terhibur?

Bagian terakhir tulisan Gallo dimulai dengan dia mengingatkan pembaca untuk berpegang pada aturan 18-menit. Saya langsung teringat bagaimana pantat saya yang gelisah ketika kombinasi materi-membosankan, gaya-bicara-kaku, dan periode-yang-lama melanda saya yang duduk sebagai penonton alih-alih pendengar seminar yang baik. Mostly juga saya alami mendengarkan kotbah gereja. Uhuk. Mengajak para pendengar untuk menggunakan indera yang beragam juga menjadi faktor penting yang menyukseskan presentasi kita. Dan bab terakhir kembali menyambung ke bab pembuka, passion yang datang dari hati. Ketika presenter berbicara sesuatu yang tidak tulus keluar dari hati, kita bisa merasakan garingnya, kan?

Image result for Talk like TED

Saya terbiasa membaca awal dan akhir sebuah paragraf saja, dan ini bakal bikin saya terseok-seok ketika membaca narasi atau kasus. Tapi Gallo sukses membuat saya menyimak hampir semua contoh presentasi yang dia tuliskan di buku ini. Dan sembilan rahasia presentasi yang sukses, layaknya para presenter TED yang menginspirasi dan bermakna, pasti bakal saya aplikasikan dalam presentasi saya selanjutnya.

Buku ini wajib Anda baca, kalau Anda ini pemimpin, influencer, guru, dosen, marketting dan staf promosi yang doyan presentasi, bahkan para pemimpin agama yang doyan ceramah rohani di depan para jemaatnya. Bahkan saya juga mendorong teman-teman saya yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, mengingat jaman sekarang makin banyak tugas presentasi, kan? Supaya gurunya dinilai sukses mengadakan pembelajaran yang aktif? Eh.