Saya ini adalah seorang avid reader, maniak buku, book freak, book collectors.
Kamar saya, yang sekaligus jadi ruang keluarga, ruang makan, dan kandang sapi dan babi (wew... yang bener ruang keluarga), sudah seperti kapal pecah. Mama sudah capek bawel buat ngingetin saya dan adik saya yang memang hobi meng-spread buku-buku dan bacaan lainnya.
Dua lemari kecil pun sudah berjubel, stuffed with many books, ya iya lah... memang dasarnya bukan lemari buku. Satu almari pakaian bekas miliki saya, tiga kompartmen sudah penuh dengan koleksi komik dan majalan lama, e.g. Donal Bebek en Doraemon (I miss my old time when they only cost less than 3,000). Satu almari kaca mini sudah penuh dengan komik en novel yang sudah mirip kaya kaleng sarden transparan saking bejubel-nya. Ada Card Captor Sakura, yang jadi paporit saya dan sering dipinjem2, sampe LOtR-nya Tolkien yang notabene ada tiga biji, plus satu the Hobbit, tapi baru sempet dibaca 1,5 buku... loh...? Trus terakhir dua meja belajar, punya saya dan adik saya juga sudah penuh sesak dengan buku, majalah, text books, buku kopian (baca: bajakan) dan novel. Well, andai buku bisa ngomong,
Novel satu: Duh, bang novel dua, pantat saya jangan diteken2 dong.
Novel dua: Maaf, bu novel satu. Ini Kaki saya juga diinjek kepalanya pak novel tiga.
Novel empat: Aduh, siapa yang nyolek2 susu saya... (ooops...)
Hehehe...
Well, anyway, satu hal yang kontras dari semua itu adalah: minat baca saya mulai pudar.
Eits, tunggu dulu, khusus untuk novel2, terutama yang tebel2.
Entah kenapa kalau dulu bisa niat sekali baca, terutama Harry Potter.
Tapi akhir2 ini kok makin males, kecuali komik (bahkan komik pun kadang beli tapi selese bacanya lama skale).
Novel ke-enam HP juga makan waktu satu bulan lebih. Sebenernya tiga hari juga selese, tapi gara2 sudah baca chapter trakhir dulu, jadi males nglanjutin baca, karena tahu Dumbledore matek... huuu... saking emosinya.
Novel ke-tujuh habis dalam waktu tiga hari, tapi juga semangatnya berkurang, karena sudah banyak baca infonya dari Net.
Beli saga-nya Narnia sudah lengkap, 7 buku, tapi baru beberapa lembar dari seri satu yang saya baca. Belom lagi Eragon yang lumayan tebel en triloginya LOtR.
Laskar Pelangi juga cuma beberapa chapter yang semangat, setelah itu buyar...
Ngeri juga kalo suatu kali para buku hidup (kaya mainan yang hidup di Toy Story) kemudian pada minggat, karena kecewa dengan perlakuan poligambook (poligami dengan buku) saya. Saya telah melecehkan banyak buku, tidak bisa memberi perhatian yang sama dengan para buku istri saya... Oh, buku, jangan pergi tinggalkan kakanda ini. Saya berjanji akan memuaskan keinginan kalian, setelah saya poligambook lebih banyak lagi... Hehehe...
Minat baca untuk teksbuk tetep ada. Beberapa buku bacaan kuliah yang sudah menumpuk di meja belajar masih sering saya ulangi baca. Buku bajakan lain juga sering saya baca. Entah mengapa, apa ini karena masalah ketebalan buku, bahasa buku, atau topik-nya?
BTW, kalau mau tahu topik yang saya suka, itung-itung persiapan mikir beliin kado ulang tahun saya, saya lebih milih buku-buku yang nyerempet fantasi en mejik. Magic. Magis. Makanya Harry Potter dan LOtR (film-nya mungkin) selalu jadi paporit.
Ada usul bacaan lain, komik kek, novel kek, koran kek, brosur kek, majalah porno kek, yang bagus untuk saya gumulkan dan renungkan di tengah kesibukan saya yang penuh kehampaan dan ketidakbergunaan ini?
GBU!
No comments:
Post a Comment