Friday, November 21, 2008

Hooray!!!

Halow! Miss u all...

Kenapa judulnya 'Hooray!!!'? Padahal seminggu ini Dankuur masih murus2 perutnya, masih rajin dan rutin boker di WC gara2 diare masih selancar air mengalir sampai jauh. Padahal juga Magelang kalo hujan deras makin rajin, en berakibat hilangnya kesempatan nge-lesin sambil berdingin2 ria di tengah hujan yang berarti juga hilangnya tambahan masukan uang. Padahal lagi diriku juga tambah sibuk dengan makin mendekatnya Ujian Akhir Semester en Natalan. KENAPA? KENAPA?

Tanya kenapa?

Karena (baca dengan baik2 dan dengan penuh penekanan dan dengan segenap hati):
Sekolah sudah pasang Internet SPEEDY UNLIMITED!!! Hooray!

Yang berarti koneksi full time setidaknya pada waktu Office Hour diriku. Yang berarti diriku bisa donlod gratis dengan kecepatan 50Kbps (awalnya up to 100Kbps, tapi ini karena kebodohan guru2 sma, termasuk diriku, yang berakibat putusnya koneksi telepon selama satu hari!). Yang berarti lagi, diriku bisa curi2 kesempatan buat upload blog. Yang berarti diriku bisa menjalankan rencanaku dengan 'itu'. Yang berarti... Dankuur bahagia sekaligus parno' (karena was2 kalo guru2 pada mulai komen2, 'Kok yang pake Net Dankuur terus.' Ya iyalah! Eksploitasi fasilitas gitu!).

Betewe, bicara tentang pikun, tampaknya penyakit pikun dankuur sudah sampe lepel enam (dari total 21 lepel pikun versi Prof. dr. Ir. Daniel Kurniawan, S.Pd., Ph.D., D.B.D dimana lepel tertinggi adalah ketika manusia sudah lupa bahwa dirinya adalah manusia dan mulai mengais2 tanah dan bersuara mirip monyet kawin dengan bebek).

Tadi pagi, entah ini pikun ato emang sarap refleks yang udah ancur, waktu lagi mandi (jangan dibayangin adegan sensual ya), diriku memoleskan sampo Clear item yang berwarna biru (???) ke tangan, kemudian dengan santai mulai mengelap dan membusakan di dada... loh?

Pernah dulu abis kita makan di satu resto, diriku keluar, kemudian berhenti di entrance nya sambil pusing en blank. I must have missed something, pikirku waktu itu. Dan ternyata diriku merasa dompet ketinggalan. Aku balik ke resto, cari2 dompet, balik keluar lagi karena bingung. Eh, baru nyadar kalo dari tadi dompet itu ada di genggaman tangan. Diriku ngekek keras sementara temen2 pada takut en lari pura2 ga' kenal. Dueng!

Yang paling sering adalah (kalo ini pikun plus rabun) cari2 kacamata, istri keempatku. Pernah satu pagi diriku cari kacamata item-imut-plus-elegan baruku di deket komputer, karena disitu biasanya si kacamata bertahta. Aku tidak menemukan kacamataku disitu. Langsung diriku jadi detektip yang menyusuri seluruh isi rumah, sampe di atas atap, di bawah kolong tempat tidur, en di dalem lubang kakus (lebay...). Seluruh isi rumah pun jadi ribut, apalagi papa-en-mama yang langsung nyukurin en nyalahin kenapa ga ditaruh di tempat yang biasa: deket komputer. Diriku balik lagi ke komputer. Ternyata tuh kacamata bertengger dengan aman di deket komputer! Bodoh! Daritadi nyari, ternyata di starting point emang ga keliatan, ya iyalah, dengan mata yang makin payah ini, tapi ga parah2 juga sih, cuman diriku ga bisa bedain adikku dengan monyet kalo ga pake kacamata.

Betewe yang lain: diriku kemaren ke Jogja. Berangkat jam setengah delapan pagi naek bis (ough... nostalgia... seneng banget naek bis! *kaya orang gila plus ndeso ya?*), dan pulang jam dua belas bareng obed, sepupuku. Ngapain? Kenapa? Karena 'itu'. 'Itu' apa ya?

Let me stop at this point, and save the last point for my next posting.

Till that time, enjoy ur day!!!

GBU

No comments: