Friday, April 23, 2010

Dan revisits Juliet's question

What's in a name? That which we call a rose,
By any other name would smell as sweet
;
--Juliet, Romeo and Juliet, Scene II


Itu di atas adalah quote dari Neng Juleha, eh Juliet buat Romeo. Apa artinya sebuah nama? Seberapa penting sih, en mungkin juga ga banyak dipermasalahin. Ngapain juga kudu mikir nama, at least sebelum saya punya anak en mau ikut-ikutan tren westernisasi nama plus lomba panjang-panjangan nama biar anak saya besok kerepotan kalo disuruh ngurus ijasah.

Nama lengkap saya adalah Daniel Kurniawan; kalau mau lebih keren, tambahin deh Michael di depannya, tapi ini bukan sekedar ornamen nama biar sound cool (padahal yo tetep wae ga' cool). Saya bersyukur punya nama Daniel, walo dibilang pasaran. Sudah dari kecil saya mencari tau arti nama itu, dan menemukan makna 'Tuhan adalah hakimku.' Wow! Kurniawan? Penuh karunia dong. Bagaimana dengan nama baptis saya: Michael? 'Serupa dengan Allah' Wow! Tapi nama Michael sempet diprotes sama mama gara2 repeating rhyme: michaEL daniEL. Saya cuma sepakat (baca: maksa) sama adik biar nama baptisnya nama archangel, en alhasil nama baptis adik saya Raphael, instead of Gabriel. Nama belakang saya Kurniawan itu bukan nama keluarga, tapi kemudian dipaksain jadi nama belakang setelah adik saya lahir dengan embel2 nama itu, en saya masi inget waktu itu saya ngeyel nolak nama 'Lukas' buat adik saya gara-gara telinga saya soak en menangkap nama keren itu jadi 'Lunas'. Akhirnya adik saya berakhir dengan nama Nico, padahal kalo pake Lukas juga keren, en mungkin sekarang sudah terkenal dengan panggilan Luluk atau Kulkas atau Kaka.

Eniwe, pertanyaan Juliet di atas pernah saya bahas di paper CCU waktu kuliah, en topik saya buat thesis dulu juga terjemahan nama Donald Duck. Saya seneng banget kalo disuruh analisa nama. Menarik dan banyak yang dipelajari. Menggali etimologi sebuah nama, atau kata, itu menarik buat saya.

Banyak orang Indonesia kasih nama ke anak sesuai dengan keadaan waktu dia dilahirkan: Gerhana, Suprihatin, Anugrah. Beberapa nama lain memiliki harapan dalam nama itu. Hartawan, biar dapet banyak harta. Setiawati, biar terus setia. Guntur, biar bisa mengguncang dunia. Cantika, biar anaknya cantik. Paiman, biar ahli bikin kue pai. Biar bau kaya bunga dikasi nama Rosman. Karena ngefans dikasi nama Suparman. Oke kidding.

Di bahasa Inggris nama bisa berarti banyak. Yang jelas di belakang ada nama keluarga, yang maknanya juga beragam, entah itu pekerjaan (Smith, Cook, Carpenter), nama daerah (Washington, London), karakteristik (Brown, Whitehead, Long), dan tempat-tempat dimana mereka lahir (Wood, Hill, Cliff). Nama depan John, James, Jack, Joseph, Michael (doh!), Daniel (doh!) katanya paling populer (baca: pasaran) di sono.

Budaya China lebih kaya lagi dengan urusan nama (dan sadly, my soft copy of the paper has gone with the wind... T_T). Ada yang menunjukkan karakter, ada yang menceritakan asal-usul kelahiran, ada yang menunjukkan takhta, ada yang kasi tau pekerjaan juga, dll. Malahan ada yang sengaja diberi nama jelek supaya Raja Neraka tidak nyulik itu anak.

Ada orang (baca: artis) ganti nama biar jadi keren en lebih populer. Siapa kenal si gadis desa sebelum berubah jadi Inul Daratista? Ato siapa yang kenal Dorce Gamalama sebelum dia pake nama itu (ini mah karena kasus khusus juga)? Bagaimana dengan Mulan Jameela?

Beberapa orang sedih kalo ingat namanya. Bagi mereka nama pemberian orang tua yang harusnya disyukuri dianggep ndeso, kampungan, atau doesn't sound cool. Ingat, lagi-lagi ini karena pengaruh westernisasi nama itu. Kenapa saya dikasi nama Painem, Paijo, Kartini, Budi, Suratman, Wagiyo, Timbul, Tukul, Iyem bukannya Jetro, Caroline, Rose, Miracle, Joy, ataupun yang lebih keren sedikit lainnya?

Ada nama yang bisa bikin orang keder kalo denger. Tentu saja nama pimpinan yang sudah langsung dapet makna dan efek tersembunyi tadi: takut, segan, respect, dll. Atau sebaliknya, gara-gara orang lain dengan nama sama bikin ulah jelek, or kedapetan psikopat, or kena kasus kriminal, orang penyandang nama itu jadi risih dengan namanya. Nama Suharto masih dikeramatkan, en banyak Bapak Suharto juga kena akibatnya. Sumanto si Kanibal itu bikin abang-abang dengan nama Sumanto jadi malu.

Sementara ada yang suka dengan namanya or ada yang benci dengan namanya sampe kudu ngganti (kasus ini ga berlaku buat papa saya yang ganti nama dari Didik jadi Iwan), beberapa kelompok orang yang lain masi bingung dengan arti namanya. Beberapa nama keliatannya nda punya makna, contohnya (tanpa maksud menghina apapun) Veni, Adi, Ani, Nina, Lia, Lina, dll...

Eniwe, apakah ada Nama yang bisa bikin kita tentrem kalo dengar Nama itu? Apakah ada Nama yang bisa meyakinkan kita bahwa ada Seseorang yang selalu menemani kita? Apakah ada Nama yang bisa bikin segala kuasa dan power tunduk dan mengalahkan segala nama presiden sekalipun? Apakah ada Nama yang bikin kita tenang karena kita bisa memastikan hidup kita dijaga dan di'aman'kan? Adakah Nama yang bisa kita panggil ketika kita ingin berkeluh kesah, mengaduh, bercerita, sharing, tertawa, bercanda, meluapkan segala perasaan dan emosi kita?

Ada.

GB

No comments: