Sunday, September 21, 2008

Kebiasaan buruk orang Indonesia...

Entah kenapa skill menyimak (bukan sekedar mendengarkan) dan membaca dengan seksama orang Indonesia itu buruk. Mereka cenderung lebih suka orang lain menjelaskan pada mereka, atau memberi tahu, daripada mereka sendiri mendengarkan dengan baik atau membaca lebih dulu dengan teliti. Contohnya setiap kali saya mengadakan ulangan di kelas.

Sedikit sekali murid yang mau membaca instruksi terlebih dahulu, tapi mereka dengan mudah bertanya, 'Pak, ini disuruh ngapain?' Dongkol banget. Padahal jelas2 tertulis di instruksinya: CHOOSE THE BEST OPTION (yang artinya: pilih yang bener, dodol!)

Ada juga kemampuan mendengar yang parah (entah karena memang telinga yang sudah soak, atau jarang dibersihkan jadi tersumbat debu, kapur, sampai plastik). Waktu itu saya menulis soal di papan tulis, kemudian sudah saya beri instruksi lebih dulu.

Dankuur: (pake bahasa Indonesia biar jelas) Ini dikerjakan langsung isinya ya, tidak usah ditulis soalnya.
(selang 1 menit)
Murid 1: Pak, itu soalnya ditulis?
Dankuur: Tidak usah, nak. (masih dengan agak sabar).
(selang beberapa detik)
Murid 2: Pak, langsung jawabannya kan?
Dankuur: Iya. Langsung jawabannya. (mulai sedikit jengkel).
(selang 1 menit lagi)
Murid 3: Pak, itu langsung jawaban atau ditulis soalnya.
Dankuur: (sambil teriak) Haduh! LANGSUNG JAWABANNYA SAJA! KALAU ADA YANG TANYA LAGI KEBANGETAN!
(selang beberapa detik)
Murid 4: Pak itu... (saya langsung balik pasang tampang sangar) bercanda.... (dueng, sontak semua anak ketawa).

Well, seperti itulah keadaan di kelas saya. Entah apa suara saya yang tidak bisa kurang jelas, atau malah tidak bisa dipahami (mengingat saya ini sebenarnya alien dari Mars dengan bahasa Uwagwajwhakja), atau memang anak2 saya yg agak susah mencerna bahasa manusia.

Tapi ternyata ga cuma di konteks sekolah. Kemaren saya mimpin persekutuan, lagi tenang baca soal quiz untuk game, ternyata pada banyak yang minta diulangi soalnya dibaca terus. Ini juga bukan cuma ketika saya baca soal, gantian teman-teman yang suruh baca juga pada minta diulang dan diulang dan diulang... Kesabaran saya makin mahal sampai pada bilang, 'Sabar bu...!'

Dasar, listening skill yang poor... Yang salah bibirnya yang baca soal ketebelen, atau malah ga punya bibir, atau karena bahasa kami kurang dipahami, atau karena microphone yang kami pake mengubah voice kami yang merdu dan mempesona jadi suara kucing, ataukah karena orang Indonesia memang malas mendengar dengan seksama? (Sepertinya yang terakhir adalah jawaban yang paling tidak benar).

Kalau di kehidupan sehari-hari aja parahnya minta ampun begini bagaimana mereka prepare buat understand listening track, soal ujian listening, atau bahkan part listening TOEFL atau IELTS dkk yang hanya di play sekali saja... Ckckck...

* menulis dengan prihatin sebagai seorang guru bahasa *

No comments: