Saturday, October 4, 2008

Paradoks hidupku...

Hidup ini cuma satu, badan ini cuma tunggal,
otak ini tidak membelah, tapi banyak paradoks yang muncul.

Aku menutup diri sebagai seorang introvert yang tidak mudah percaya orang lain,
tapi mudah percaya dan membuka kisah hidupku pada setiap orang baru.

Aku seorang realis yang tidak percaya tahayul dan mitos,
namun berimajinasi liar dan gila dan mengkhayal banyak hal yang mustahil.

Aku menyudutkan diriku di tengah perkumpulan,
sementara hatiku memanggil-manggil orang-orang di sekitarku.

Aku tenggelam dalam keminderan dan ketidakpercayaan diriku,
namun mengekspos diriku dan bangga dengan kenarsisanku.

Aku seorang perasa yang super sensitif,
meski logikaku berperang melawan hati.

Aku rindu ketenangan dan perenungan,
di tengah hausnya karamaian hidupku yang sunyi.

2 comments:

blogE jocepa said...

whekzz sok puitis banget.. wkk

ya itulah..
mungkin sebagian besar orang narsis punya kepribadian minder di dalam dirinya

itulah aku dan itulah kamu..
samma-sama menutupi diri dengan kedok kenarsisan..

Daniel Kurniawan said...

Setuju... setuju...

We're all living behind our mask...